Layaknya di lautan, sungai ini memiliki gelombang ombak. Sungai Kampar di Riau memiliki ombak yang dikenal dengan Gelombang Bono. Tak main - main, ombak di sini bisa menarik perhatian para surfer dunia lho!





Sungai biasanya hanya memiliki aliran, yaitu dari hulu menuju hilir. Kadang, ada juga bagian sungai yang membuatnya terlihat seperti memiliki gelombang, namun itu hanyalah karena ada batu yang menahan laju aliran air. Beda halnya dengan yang ada di Sungai Kampar, di sini, bukan arus yang terlihat melainkan gelombang.

Gelombang Bono terkenal di kalangan peselancar dunia. Bukan tanpa alasan, gelombang ini memiliki tinggi 4 hingga 6 meter yang membuat para surfer merasa tertantang. Selain tinggi, ombak ini juga panjang, sehingga membuat acara menyusur ombak terasa lebih seru. Keanehan ini terjadi karena pertemuan arus Sungai Kampar dengan arus Laut China Selatan. Meski terjadi sepanjang tahun, namun gelombang ini memiliki waktu - waktu terbaik.



Jika ingin merasakan ombak yang besar dan panjang, datanglah pada saat bulan purnama, demikian dikutip dari buku Surfer Village. Gelombang yang ada pada waktu - waktu tersebut bisa mencapai 6 meter tingginya. Namun, jangan sekali - kali berani menaklukkan Gelombang Bono jika belum mahir berselancar.

Air yang ada di sini tidak hanya air tapi juga membawa lumpur yang ada di dasar sungai. Ini tentu membuat air terasa lebih berat dan berwarna lebih pekat. Jadi jika Anda belum terlalu lihai, bisa - bisa tergulung gelombang dan kesulitan untuk kembali ke permukaan.



Bagi masyarakat lokal, sungai ini terlihat menakutkan karena keanehannya terutama saat ombak sedang tinggi - tingginya. Tidak heran, karena jika Anda tidak bisa bertahan di atas ombak, anda bisa hilang terseret gelombang dan muncul di hutan yang letaknya beratus meter atau bahkan kilometer dari tempat asal. Lebih buruk, Anda bisa saja jadi santapan buaya yang sedang lapar.

Meski begitu, para peselancar internasional dan profesional tidak gentar dengan tantangan yang disajikan alam tersebut. Mereka bisa dengan senang hati dan semangat tinggi mendatangi sungai ini dengan peralatan yang lengkap. Tak sedikit dari mereka menghabiskan waktu berhari - hari untuk bercengkerama dengan Gelombang Bono.



Jika Anda juga penasaran, Gelombang Bono bisa ditemukan di Desa Teluk Meranti. Ini bisa dicapai dengan perjalanan darat selama 6 - 7 jam dari Pekanbaru. Belum selesai, setelah perjalanan dengan mobil di jalan beraspal, Anda masih harus membelah hutan Sumatera yang lebat. Jangan sampai tersasar ya. ^_^


sumber: http://www.belantaraindonesia.org/2012/10/sungai-kampar-sungai-berombak-di-riau.html